"Berbagi Itu Indah"

Blog ini merupakan media untuk berbagi. Sebuah catatan dan karya pribadi yang bebas dari PLAGIAT. Jika anda ingin mengcopy tulisan di blog ini, harap untuk selalu memberikan Link dari tulisan yang anda copy. Terima kasih... semoga bermanfaat

Selasa, 24 Mei 2011

Peduli Moral Pelajar, Moral Masa Depan Bangsa



“Berikan aku sepuluh pemuda revolusioner maka akan aku ubah dunia”. 

Dia membuktikannya dengan mengumpulkan pemuda dari berbagai kelompok dan menyatukannya dalam Sumpah Pemuda, yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Dari situlah muncul cikal bakal Indonesia.

Lalu bagaimana dengan sejumlah peristiwa banyaknya para pemuda dan pemudi yang masih berstatus pelajar, melakukan adegan seks dan mengabadikannya ke dalam ponsel mereka?

Dalam dua bulan ini saja, tercatat sedikitnya ada tiga kasus beredarnya video porno yang dibintangi pelajar Sekolah Menengan Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Grobogan, Jawa Tengah, Blitar, dan Pabuaran, Bogor, dan belum terhitung di daerah-daerah lain.

Tahun 2010 lalu, Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Tengah mengungkapkan hasil penelitian mereka di tahun 2009. Hasilnya cukup mengejutkan, sebanyak 68 persen remaja di Indonesia, telah melakukan hubungan seks di luar nikah.

Kemudian sebanyak 87 persen remaja mengaku sudah pernah menonton film porno. Dari penelitian tersebut terungkap, kebanyakan mereka menonton video porno atau melakukan adegan seks saat orangtua mereka tidak ada di rumah, sibuk dengan kegiatan kantor atau kegiatan lainnya.

Selain faktor orangtua, faktor lingkungan, dan pendidikan mengenai reproduksi juga berpengaruh terhadap tindakan remaja yang kebablasan ini.

Penulis melihat ada tiga pihak yang bertanggungjawab menjaga masa depan moral bangsa. Pertama orangtua. Di tengah kesibukannya bekerja, menjaga dan mengawasi anak adalah hal yang sangat utama. Karena, anak yang tidak mendapatkan arahan dari orangtua akan menjadi kebablasan di dalam pergaulan.

Karenanya, orangtua wajib menjaga dan mengawasi anak-anak mereka dengan baik, sebagaimana mereka menjaga masa depan negeri ini.

Kedua, pendidikan. Dalam hal ini adalah pemerintah melalui menteri pendidikan. Agar memberikan pengetahuan yang cukup mengenai reproduksi, agar para remaja tidak mengalami hamil muda dan menutup masa depan mereka.

Ketiga, lingkungan. Era teknologi memudahkan para remaja ini mengakses berbagai hal. Bisa saja, setelah mendapat pengawasan ketat dari orangtua, mendapatkan pendidikan yang cukup, mereka malah mampu mengakses konten-konten porno melalui dunia maya.

Pemerintah melalui Kemenkominfo telah berupaya menutup sejumlah website yang menyediakan konten porno. Akan tetapi, jika masyarakat melakukan tindakan sebaliknya juga menjadi kontraproduktif.

Sedikitnya ini telah menjadi perhatian serius para generasi bangsa dan para pejabat negeri ini. "DUNIA KEDEPAN KAYA AKAN ILMU PENGETAHUAN DAN HAL-HAL BARU TENTANG TEKNOLOGI TETAPI DUNIA AKAN SEMAKIN KRISIS MORAL". Kita ada untuk Indonesia, Kita adalah Pilar-pilar bangsa dan negara. Tapi melihat catatan diatas kita hanyalah korban dari Ilmu pengetahuan dan teknologi.

Akhirnya, masa depan bangsa adalah masa depan kita semua. Jika kita tidak menjaganya dengan baik, maka warisan kita terhadap anak cucu juga menjadi warisan yang buruk. Mari kita jaga warisan berharga untuk anak cucu kita ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar